sekarang kita udah ada di jaman dimana semua hal mungkin dapat dianggap bercanda atau rasakan sudah tidak ada batasan antara yang serius sama yang cuma bercanda udah abu – abu tapi perkembangan bahasa ini seringkali bahkan bisa jadi suatu budaya baru di kalangan remaja saat ini

kalau dulu waktu sd sama smp sering manggil nama pake nama orang tua atau punya julukan sendiri yang sebenarnya gak ada hubungannya sama kepribadian kita atau identitas kita tapi tetep kita negoh ketika kita di panggil walaupun kita sendiri gak suka digituin

mungkn terlihat biasa tetapi percaya atau tidak apa yang telah kita lakukan kepada orang lain walaupun terkesan ” biasa ” hal tersebut mempengaruhi pikiran dan perasaannya, sedikit cerita

saya pernah berada dalam sebuah komunitas yang kerjaan ketawa mulu, dari hal yang receh sampe hal yang sangat fenomenal tapi itulah keunikan kami suka tertawa karna dunia terlalu menyeramkan dan mengerikan sehingga kami lebih baik mengisi dengan tawa bersama teman – teman

karna terlalu sering bercanda terkadang sampai ke bablasan dan secara tidak sadar bercanda kami sampai kelewatan, dan ada salah satu pihak yang tersudut kan karena dia berbeda, bukankah perbedaan itu ada untuk saling menghargai ?

memanggil dengan sebutan ndut, jelek, bodoh, lemot atau mungkin mendiamkan orang utuk beberapa waktu karena mungkun kita sedang kesal ternyata termasuk tindakan yang tiak seharusnya dilakukan, perlakukan seseorang seperti kamu hendak diperlakukan

tidak semua orang sehati dan sepemikiran denganmu, yok belajar peka
#StopBullying

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

butuh bukan ingin

Wed May 9 , 2018
Seperti setiap tahunnya, saya selalu membuat resolusi baru yang menjadi harapan dan keinginan saya yang ingin saya capai di tahun ini, mungkin tidak terlalu banyak […]

You May Like