
Berapa banyak dari kita yang pernah berpikir untuk kembali ke masa lalu? Terkadang terlintas dipikiran kalau seandainya atau masa itu lebih baik atau kangen pengen kaya dulu lagi. Ya nggak sedikit dari kita mungkin pernah memikirkan hal itu ketika melihat keadaan saat ini nggak sesuai dengan harapan kita, nggak seindah yang kita bayangkan.
Di suatu sore, aku kembali bertukar cerita dengan teman masa lalu yang sudah lama kami tidak saling berkirim pesan. Tapi bagiku, dia tetaplah arah yang ku tuju ketika masalah datang dan aku nggak bisa mengambil keputusan dengan langkah apa yang harus diambil. Bersyukurnya ketika semuanya berubah, respon yang dia berikan padaku tidak berubah. Masih sama, masih hangat dan bahkan setiap pertanyaan yang diberikan selalu mampu membuatku berpikir bahkan sesekali meneteskan air mata karena bingung karena kehabisan kata atau sedang tersadar tentang sesuatu yang tidak ku tahu sebelumnya.
Dimensi masa lalu yang selalu membuatku kembali mengingat tentang siapakah aku ini sebenarnya, apa yang harus aku lakukan dan untuk apa aku ada disini? sebuah kalimat yang membuatku tak kuasa meneteskan air mata ” tetaplah jadi kamu yang berdampak ” disaat keadaan sekarang yang membuatku rasanya ingin bodo amat, nggak peduli karena merasa untuk mikirin diriku sendiri saja rasanya sudah capek. Lalu buat apa harus pusing mikirin orang lain yang toh nggak mikirin aku? terbiasa melakukan semua sendiri, mengatasi masalah sendiri sampai bingung gimana cara buat peduli sama orang lain apalagi berdampak? rasanya bukan aku banget yang sekarang ini.
Tapi ternyata bukan hanya dia yang tidak berubah, tapi Dia yang selama ini ada juga tidak pernah berubah, berapa kali aku menjauh dan melupakanNya tapi kembali aku ingat tentang kasih setiaNya yang masih sama dan tetap sama mau aku baik, mau aku nggak baik, mau akan bikin salah, mau aku bikin hal bener tapi nggak pernah berubah. He still the best healer, the best friend, the best of the best secret room.
Mungkin bagimu, ” iya kalau masa lalu memang indah, tapi kalau masa lalumu nggak indah, apakah kamu mau kembali? ” Jika ada kesempatan untuk kembali, mungkin akan ku perbaiki semuanya. Tapi kalaupun tidak, seenggaknya aku pernah mengalami dan belajar untuk lebih kuat, lebih bijak, lebih bisa mengontrol diri, lebih melihat berbagai sudut pandang.
Semua hal memang bisa berubah, tapi ada beberapa hal yang tidak. Tergantung bagaimana cara kita mengartikan semua dan merespon semuanya! Terimakasih masa lalu, terimakasih karena masih ada!